Tampilkan postingan dengan label aksesoris motor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aksesoris motor. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Juli 2010

Sepeda Motor Terbaru AHM Di Tahun Ini Segera Mengaspal Lagi

Dilirisnya New Honda Mega Pro GL 150RR dan GL 150D sangat dinantikan para penggemar Honda khususnya [penggemar Honda mega Pro. Tampaknya rahasia yang masih tersim[an erat ini perlahan sudah mulai sedikit terkuak. Sepeda Motor yang memiliki code name HONDA GL15A1RR M/T dan HONDA GL15A1D M/T ini dudah beredar di berbagai media. Tampaknya Mega Pro besutan baru ini akan dibuat dua Versi Yakni versi Velg Racing dan Versi Velg Jari-Jari. Selain di bandrol harga dan jenis Velgnya, Pembeda versi velg Racing dan versi velg jari-jari terletak pada Rembelakangnya.

Versi Velg Racing akan dibekali Rem Cakram 1 piston, mirip cakram Honda Tiger, sedangkan versi velg jari-jari masih menggunakan rem Tromol atau drum . Kedua Versi akan menggunakan Body ala Honda CB Dazzler, berikut headlamp, spidometer digital-analog, shroud panjang ke bawah, *******, stop lamp, dan Tangki

Seperti juga motor-motor terkini penerang Plat nomor dibuatkan lampu sendiri di spatbor belakang . Kunci juga sudah menggunakan secure key shutter . seperti yang dapat dijumpai pada sport-sport Honda terdahulu. Di panel meter, jarum analog adalah takometer yang menunjukan putaran mesin, sedangkan indikator lain macam spedometer, odo meter, fuelmeter sepertinya akan menggunakan indikator Digital. Di panel ini pun terlihat sepasang lampu indikator sen, hi lamp dan lampu gear Normal. Honda sudah memperoleh izin Produksi untuk motor yang disinyalir New megapro ini dengan rincian 78ribu Unit untuk Tipe RR (cast wheel ) dan 102 Ribu Untuk Tipe D ( spoke wheel ).

Kini saatnya AHM melahirkan pengganti Mega Pro setelah 12 tahun menjadi satu line-up produksi. Kabar terakhir tipe baru sepeda motor sport 150 cc pengganti megapro akan diproduksi sebanyak 180 ribu unit, menggunakan sasis Honda Unicorn dengan reworked pada desain dan mesin

Sumber : bebexbiroe.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Rabu, 30 Juni 2010

Kreasi Modif Indonesia tidak Terbatas

Dalam hal modifikasi motor, setuju dong kalau Indonesia termasuk negara bebas... Body bisa berubah total, kaki-kaki bisa jadi berotot mendadak, yang tadinya aman lewat polisi tidur bisa mendadak jadi ceper, yang kaburatornya cuma satu pun bisa berubah menjadi delapan, yang tadinya hanya dilengkapi satu rem cakram pun bisa jadi empat rem cakram dengan diameter segede tampah!

Soal berekspresi memang jadi kebebasan si empunya, tentunya dituntut juga kompetensi sang modifikator dan tentunya kejantanan dompet si pemilik motor. Yang bermasalah adalah ketika hasil modifikasi itu termasuk tidak layak jalan! Tidak perlu lah jauh-jauh ke aliran motor ceper ataupun bannya hingga lebih dari dua atau jarak sumbu rodanya melar hingga dua kali lipat. Kita mulai dari yang kecil dan sering saja: lampu rem, kaca spion dan knalpot.

Ketiga peranti ini termasuk peranti yang laris manis dalam urusan modifikasi motor, alasannya ya dari harga yang murah, pemasangan yang mudah dan bisa dengan singkat kembali ke selera asal. Sudah pernah merasakan kesalnya kena sinar lampu rem bening dengan bohlam yang diperuntukkan untuk lampu rem standard? Pernah beli kaca spion yang keren dilihat, tetapi fungsinya cuma buat aman dari razia polisi? Pernah pakai knalpot teror (saking kuencengnya suara tapi larinya ga ada racing-racingnya)? atau pernah ganti velg palang yang kualitasnya sekali masuk lobang langsung pasang bendera putih ataupun bosnya cepat oblak?

Kalau saya bandingkan nasib kita dibandingkan bikers Jerman, Indonesia memang termasuk negara bebas! Di Jerman, peranti variasi harus mendapatkan surat TüV, artinya kalau memiliki surat ini, produk itu dapat dipakai di motor secara aman. Produk itu telah diuji dan dinyatakan dapat digunakan di jalanan umum. Ya lampu rem lah, foot step lah, spatbor lah, wajib punya TüV kalau mau lepas dari razia polisi. Begitu juga dengan knalpot racing! Aman kalau sudah ada TüVnya, jadi tidak perlu seperti kita di Indonesia yang kadang-kadang was-was kalau mau menggunakan knalpot non standard.

Nah, Indonesia negara bebas kan.Apalagi kalo Ente punya backingan Jendral, atau punya perkebunan duit, Indonesia is heaven on earth

Sumber : motorklassikku.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Sepeda Motor Baru Ninja Series

Bermain di segmen kosong memang enak, disamping minim persaingan praktis tidak banyak halangan dan beban pabrikan dalam mengembangkan pasar. Wangsit yang didapat oleh tim penerawangan Kawasaki cukup jitu. Pasalnya ketika pabrikan baku hantam di segmen Superbike dan Supersport, Kawasaki menghidupkan kembali segmen sepeda motor Sportbike ringan (250cc dianggap kecil) pasalnya di kelas ini ZX250 tidak ada lawan sekalas bagi Ninja 250. Praktis yang ada hanyalah Aprilia RS125, Gilera 125, Derbi GPR 125 dan Yamaha R125. Yang jelas 3 motor pertama bermesin 2 tak dan Yamaha beda kelas. Gak heran Kawasaki Ninja 250R begitu populer baik di kawasan Amerika Utara, Eropa, Australia hingga Asia.

Kawasaki Ninja ZX4R / ZX400R – Kompromi Fleksibel Eropa-Asia

Solanya di negara yang selama ini menjadi basis penjualan Ninja 250 (kecuali asia tenggara) umumnya menerapkan regulasi ketat mengenai persyaratan kepemilikan motor. Bagi pemula mereka hanya diizinkan menggunakan motor 250cc kebawah dan atau memiliki tenaga dibawah 35hp. Disinilah Kawasaki mendapatkan market untuk ZX250R nya, pada tingkatan diatasnya barulah seorang biker diizinkan memiliki motor diatas 250cc atau bertenaga lebih dari 35hp. Nah demi menjaga loyalitas konsumen dan efisiensi, mengapa tidak jika Kawasaki menawarkan Kawasaki ZX4 / ZX400 ? pasalnya motor dengan kapasitas segini menjadi alternatif menarik diantara ZX250 dan ZX6R. Sepeda Motor 400cc bisa dengan mudah di restricted ataupun di derestrickted sesuai kebutuhan. Disamping itu teknologi yang digunakan besar kemungkinan lebih mendekati ZX250R. Nah mudah mudahan bandrol hargapun demikian ya nggak?

Sumber : ducatimonster.wordpress.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Kamis, 17 Juni 2010

Byson,Sepeda Motor Baru Dari YMKI di 2010

Setelah menjadi buah bibir selama beberapa bulan belakangan ini, rasanya popularitas Yamaha Byson sudah mulai menurun, konsumen jadi malas berharap mendapatkan sepeda motor sport baru Yamaha ini karena harus menunggu terlalu lama.Tapi di tengah acara pergantian direksi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, Yoshiteru Takahasi mantan Presiden Director YMKI yang yang mulai bulan depan menjabat Managing Director Motorcycle Operation di Yamaha Motor Coorporation (YMC) Jepang sekaligus menjadi chairman Yamaha Indonesia Group memberikan sedikit bocoran.“Yamaha Byson akan kita launching antara bulan Mei atau Juni,” buka pria ramah ini. Pada kesempatan yang sama Takahasi juga memberikan bocoran perihal peluncuran bebek matik Yamaha Lexam pada bulan Oktober nanti.

Yamaha Byson yang lebih dulu meluncur di tanah Bollywood, India ini akan mengusung mesin 153cc yang artinya lebih besar dari Yamaha Vixion yang hanya 149cc. Meski begitu secara teknologi masih di bawah Yamaha Vixion. Byson tidak dilengkapi radiator dan masih menggunakan rangka turbular.“Pada 2010 Yamaha memiliki 6 model baru dan sifatnya masih rahasia,” aku Dynisius Beti, Presiden Director YMKI yang baru. Dua diantara Sepeda Motor anyar tersebut adalah Yamaha Byson dan Lexam.

Sumber : Otomotif.net

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Aliran Modifikasi Motor Street Fighter

Salah satu tipe motor dan aliran dalam modifikasi motor yang paling popular saat ini adalah Streetfighter alias petarung jalanan. Streetfighter sendiri aslinya merupakan istilah yang digunakan untuk motor-motor yang sengaja dikastem (dimodifikasi) dengan mengganti sejumlah komponen body, kaki-kaki, dan kadang-kadang juga mengorek mesin agar terlihat lebih angresif bahkan lebih kencang. Namun untuk negara-negara dengan basis mesin motor yang dibatasi pada cc lebih kecil seperti di Indonesia, maka motor cruiser dengan model mesin dan cc streetlegal paling besar sudah cukup.Mengingat basisnya adalah motor bertenaga badak, streetfighter memang dimaksudkan sebagai model motor yang menitik beratkan pada kemungkinan meningkatkan kecepatan dan handling, namun tetap setia pada gaya kekar nan menakutkan. Jadi jelas berbeda dengan sportbike yang menekankan kecepatan dengan gaya sporty.Ciri utama dari aliran ini tampak pada kastem item-item berikut:

* Stang jepit digantikan stang ala motorkros

* Meninggikan buntut (terutama untuk gaya Inggris yang agresif)

* Fairing dilepas atau setidaknya dimodifikasi dan diminimalisir dengan subfairing.

* Pengecatan bercorak khusus.

* Penggunaan knalpot aftermarket yang bersuara nyaring.

* Penggunaan lampu kastem atau aftermarket yang berbeda dengan model lampu aslinya.

* Penggunaan sprocket (gir) belakang yang besar demi akselerasi lebih cepat.

* Cakram lebih besar dan kaliper lebih pakem dan bermerek.

* Memperkuat rigiditas sasis dengan mengganti model/merek sok dan komponen kaki-kaki lainnya.

* Korek mesin hingga penggunaan teknologi booster seperti: superchargers turbochargers, injeksi nitrous oxide dan sebagainya.

* Pada beberapa kastem yang ekstrim, bahkan sasis dimodifikasi atau diganti dengan model yang lebih baik dan gaya.

Untuk basis motor-motor cruiser di tanah air seperti Tiger, Thunder 250, dan Scorpio, kastem akan menghabiskan dana lebih besar. Karena kadang-kadang harus mengubah frame sasis atau menambahkan komponen kamuflase seperti deltabox dan kondom tangki/body. Juga membutuhkan upgrade kaki-kaki ala moge biar tampak lebih kekar. Dengan berbagai perubahan tersebut, tidak jarang anggaran modifikasi motor jauh melebihi dana pembelian komponen aslinya atau harga motor itu sendiri. Berhati-hatilah!!!

Sumber : kiat-modif.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia